Dear sahabat Cak Angon yang budiman, dalam suatu industri pakan ternak baik itu pakan unggas (poultry), babi (swine), sapi potong (beef cattle), sapi perah (dairy cattle) atau bahkan perusahaan peternakan yang memiliki pabrik pakan sendiri (self mix), membutuhkan suatu sistem yang memberikan "kemudahan" dalam melakukan kalkulasi formula sesuai dengan data bahan baku yang dimiliki agar tercapai suatu formulasi yang cocok dengan kebutuhan, yang “nyata” memberikan nilai tambah bagi ternak, dan yang paling feasible dengan nilai ROI (Return on Investment) yang tinggi, sehingga usaha bisa tetap running well bahkan berkembang. Perlu anda ketahui, dalam usaha peternakan, komponen biaya pakan bisa mencapai 60-70% dari total biaya usaha. Karena itu kalkulasi formula pakan harus benar-benar TEPAT.
5 LANGKAH EMAS OPTIMALISASI SISTEM PERDAGANGAN SAPI NASIONAL
Ide judul artikel saya kali ini bersumber dari permasalahan yang saya temui
di lapang, ingatan akan diskusi dalam perkuliahan dulu dan terakhir saat ikut
berdiskusi di sebuah grup Facebook bernama Indonesia Young Cowboys (IYC)
mengenai pro-kontra impor sapi. Tapi yang jelas bukan dari termin Politik Dagang
Sapi ya..#eaa..:) Kemudian saya mencoba mapping apa yang menjadi key point
permasalahan dan juga solusinya, agar lebih mudah dibaca secara lengkap. Saya sangat serius.com. Dari
mapping tersebut, saya melihat pokok masalah per-SAPI-an di Indonesia adalah di
sistem perdagangannya. Saya berpendapat, sistem yang ada sekarang masih belum
optimal. Kok bisa begitu? Ya karena terbukti saat ini masih saja bermasalah,
masih saja belum bisa membantu mengangkat kesejahteraan peternak kecil/rakyat
lokal, dan masih saja menyebabkan hal lain yang menjadikan Indonesia sebagai
importir besar sapi dan daging sapi. Lantas apa solusi terbaik yang bisa dijadikan
pilihan? Saya menyarankan ada 5 langkah emas yang bisa dilakukan agar system
perdagangan sapi di Indonesia bisa lebih optimal. Saya sangat yakin ini adalah langkah emas :).
Mau Sapi Qurban?
Yup begitulah persisnya judul iklan sapi Qurban dari PT. Agrofauna Kertosari, dengan gambar sapi super montox, bohai, semog atau bahkan sexy..hehe. Sedikit cerita, iklan ini merupakan iklan terbaru dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban 1432 H, yang menurut kalender akan berlangsung pada tanggal 6 November 2011 atau sekitar 15 hari lagi (maafkan ya jika ada kesalahan hitung :D). Iklan ini juga sempat tayang di Jawa Pos, edisi Jum'at yang lalu tanggal 14 Oktober 2011.
AFK PROJECT 5S (2-habis)
Jika di postingan pertama saya memaparkan sekilas definisi 5S, maka di bagian kedua ini tentunya adalah menjawab pertanyaan di tulisan pertama. Bisa tidak ke-universal-an 5S diterapkan di sebuah perusahaan peternakan sapi,seperti tempat saya bekerja sekarang?..bagaimana tahapan langkah yang dilakukan agar 5S ini sukses diterapkan?... Dan semoga juga bisa menjawab pertanyaan yang terbersit dalam hati dan pikiran sobat pembaca:)
Pertanyaan pertama, Bisa tidak ke-universal-an 5S diterapkan di sebuah perusahaan peternakan sapi, seperti tempat saya bekerja sekarang?
AFK PROJECT 5S (1)
Jujur! Saya bukan pakar 5S, saya hanya masih kepengen jadi pakar 5S ;). Keinginan menulis tentang 5S ini pun timbul baru ini saja. Celakanya, saya agak bingung ini, apa yang mesti saya tulis tentang Project 5S yang sedang saya rintis bersama tim di AFK (PT.Agrofauna Kertosari). Permasalahan pertama, saya belum sepenuhnya paham 5S itu sejatinya bagaimana, yang kedua, rekan satu tim project juga belum semua paham 5S (waduuh...), ketiga karyawan di N-level malah jauh ga paham lagi dengan 5S ini, hehe...ok cukup nge-ludruknya. Nah, saya akan cerita sedikit seputar 5S yang sedang saya garap ini. Apa itu 5S?..
Lowongan Kerja Civil Engineer-Jakarta Timur
Our client, a global engineering & construction based on expert
engineering technologies, know-how, and man power with skills and
experiences.
They require qualified and experienced professionals for their
Construction of Integrated Steel Plant with a 6 million ton per year
capacity in Cilegon, with a total investment of US$ 6 billion.