TIPS SAPI : MEMILIH SAPI QURBAN

Idhul Adha atau juga disebut Idhul Qurban, atau juga disebut hari raya haji, adalah momentum special bagi setiap muslim di manapun berada. Meminjam istilah salah seorang penulis pertanian yang juga sahabat saya, mas Junaedi, hari raya adalah momentum religi sekaligus ekonomi, kalau nggak ngerti maksudnya, silahkan langsung meluncur ke blog beliau untuk membaca artikelnya.

INFO SAPI : LELANG SAPI SUPER PT. AGROFAUNA KERTOSARI

Hari raya Qurban sudah cukup dekat, apakah anda salah satu orang yang sedang mencari sapi qurban yang istimewa? PT. Agrofauna Kertosari kini menawarkan kepada anda sapi qurban super dengan berat badan berkisar 600-900 kg dengan system lelang terbuka. Selengkapnya dapat anda lihat pada gambar berikut :

TIPS SAPI : MEMILIH SAPI BAKALAN (1)

Memilih sapi bakalan merupakan satu langkah awal agar peternakan fattening anda sukses. Kenapa? Karena dengan memilih sapi bakalan yang unggul dan tepat, potensi untuk mendapatkan PBB yang tinggi sangat besar. Kalau sejak awal sapi bakalan anda jelek, mau diberi pakan se-super apapun, hasilnya pasti juga ndak akan maksimal, iya kan? PBB yang bagus harus di topang dari dua aspek yaitu potensi progeny dari sapi dan kualitas pakan yang memadai. Ibarat kita pengen menampung air, maka kalau pengen bisa mendapatkan air lebih banyak, ya harus milih wadah yang besar dan kuat. Logis banget kan?..

TIPS PAKAN : Uji Kualitas Molasses/Tetes (3)


Wah nggak punya density hydrometer nih, gimana dong kalau masih pengen bisa uji kualitas tetes??!... Tenang, anda ndak usah bingung. Saya masih punya tips lagi yang bisa anda terapkan. Kali ini peralatan yang anda butuhkan hanya sebuah neraca digital dan satu buah gelas aqua bekas. Caranya, pertama anda timbang gelas aqua bekas dengan neraca digital, kemudian hasilnya anda adjust sehingga pada penimbangan berikutnya berat gelas aqua bekas diabaikan, kemudian tanpa memindah gelas aqua dari neraca, tuang tetes sedikit demi sedikit ke dalam gelas aqua bekas hingga penuh, kemudian catat angka hasil penimbangan yang muncul.

INFO SAPI : Pentingnya Perut Sapi

  
“Bagi sapi, pencapaian performa yang baik berawal dari lambung yang sehat”
trobos_cover01102010ok Oleh: drh Teresia Metalestari Kahu. Sapi masuk dalam golongan hewan ruminansia, karena itu kondisi lingkungan rumen menjadi bagian penting untuk menjaga performa sapi. Secara prinsip, tak beda halnya dengan mamalia umumnya, sistematika organ pencernaan sapi mengikuti urutan: esophagus, lambung, usus kecil (yang terdiri dari duodenum, jejunum, ileum), usus besar, dan anus. Organ-organ tersebut memiliki fungsinya masing-masing.

TIPS PAKAN : Uji Kualitas Molasses/Tetes (2)

tetes molasses 2 Karena molasses adalah benda cair (liquid) yang kental, maka kekentalan itu sendiri dapat dijadikan dasar seberapa baik molasses yang ditawarkan suplier kepada anda. Prinsipnya, semakin kental molasses, maka umumnya semakin bagus, karena jika molasses yang ditawarkan kok terlihat cair, ada indikasi tetes sudah dioplos dengan air. Anda mau beli air sungai yang dioploskan suplier?..saya yakin anda tidak mau. Untuk menguji kekentalan molasses, anda dapat melihatnya dari nilai berat jenis (BJ) atau densitas molasses tersebut.

INFO SAPI : Marbling is a life time event

DSC02243_thumb5 Demikianlah yang dikatakan Dr Ron Scott, Direktur Riset Pakan Land O’Lakes Purina dalam Feedlot Magazine volume XVI no 2 Maret/April 2008. Dalam artikel tersebut Dr Ron mengingatkan bahwa marbling (perlemakan dalam karkas) dapat disebabkan oleh timing penyapihan pedet dan pemberian tipe pakan berenergi tinggi yang terlalu cepat. Artinya, kualitas karkas yang dihasilkan pada masa panen sapi potong, juga sangat dipengaruhi timing dan manajemen pakan ternak ketika masih pedet (calve).

TIPS PAKAN : Uji Kualitas Molasses/Tetes (1)

INFO SAPI : Lestarikan Sapi Madura, Digodok Perda ’Gaduhan’

SAMPANG – Untuk melestarikan sapi Madura agar tidak punah, Pemkab Sampang membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang sistem gaduhan atau pola bagi hasil antara Pemkab sebagai pemilik induk sapi dengan peternak sebagai penggaduh (pemilihara sapi).
“Pola bagi hasil ternak sapi Madura yang sudah masuk dalam Rancangan Perda (Raperda) kini tengah dibahas Komisi B DPRD Sampang. Ini merupakan bagian dari upaya melestarikan bibit sapi Madura sekaligus memperdayakan para peternak serta menambahkan pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD),“ jelas Ketua Komisi B Mohammad Muhlis, Jumat (8/10).

TIPS PAKAN : Uji Kandungan Sekam Pada Katul (2)

rice diagram borderKalau anda tidak cukup modal, tapi juga ingin bisa menguji kandungan sekam pada katul, anda bisa melakukan uji praktis ini. Caranya, anda ambil segenggam sampel katul yang ditawarkan kepada anda. Lalu genggam lagi sekeras mungkin sampel tersebut, kemudian buka genggaman anda. Jika sampel membentuk gumpalan katul dalam waktu relatif lama, maka bisa disimpulkan sampel anda mengandung sekam giling sangat sedikit alias banyak katulnya.

TIPS PAKAN : Gambar Uji Kandungan Sekam pada Katul (1)

 
Gambar di atas adalah contoh hasil uji kandungan sekam dalam katul. Amati perbedaan warna dan kandungan sekam dalam tiap sampel . Gambar diambil dari http://digs.by/c0MAxa. Artikel selengkapnya klik di http://digs.by/bTH95c  
atau http://digs.by/bneXVd








ANIMAL FEED TIPS : How do we testing rice hulls content in rice bran ? (1)

Ricesekam ok_thumb[1] bran is one of the most utilized feed ingredients on ruminant, poultry and even fish ration. Unfortunately, rice bran is also the most and the easiest ingredients that has been falsified by some people for their own profit. And one of the ways to falsify rice bran is mixing it with rice hulls. Rice bran has similar characteristics with rice hulls, both of them have golden-yellow colour, and both of them are parts of rice-grain. The difference is rice hulls has more crude fibre (hemicellulose, cellulose and lignin) than rice bran. Because of it, rice hulls become cheaper than rice bran, and because of it, a lot of feed-ingredient supplier take an advantage or profit by mixing rice bran with rice hulls.

TIPS PAKAN : Uji Kandungan Sekam pada Katul (1)

sekam ok Katul merupakan salah satu bahan pakan yang paling banyak digunakan sebagai bahan campuran konsentrat ternak baik ternak ruminansia, unggas dan bahkan pakan ikan. Sayangnya, bahan ini juga termasuk bahan yang paling banyak dan mudah dipalsukan atau dioplos dengan bahan lain. Salah satu bahan yang digunakan untuk mengoplos katul adalah sekam.

Nutritionist as a value, marketing as a tool (2)

markplus-hermawan-kartajaya2 Salah satu minor dari mayor animal husbandry science (ilmu peternakan) adalah teknologi pakan (feed technology), pakarnya disebut sebagai nutritionist. Ketika saya masih menempuh kuliah di IPB dan Univ.Brawijaya, saya memprediksi nutritionist akan menjadi profesi paling bergengsi di masa depan. Saya melihat ada benang merah antara peran besar nutritionist dan pemenuhan kebutuhan pangan dunia. Kenapa? Karena di tangan nutrinionist, usaha-usaha peternakan sebagai sumber pangan hewani menggantungkan 70% produktivitas dan kesuksesannya. Terlebih diramalkan bahwa penduduk dunia akan semakin bertambah, that means there will be more stomach to be filled in with food. That means, nutritionist gonna be one of big profession in the future. Mau nggak mau, nutrisionis akan menjadi salah satu profesi paling bergengsi di masa depan. Karena itu, dulu sewaktu saya masih kuliah, saya mengajak teman-teman kuliah untuk mengadakan Feed Formulation Training 2005 and 2006. Acara pelatihan formulasi makanan ternak yang dikemas lain, yang lebih unik, yang lebih keren, dan yang paling dahsyat acara ini untuk pertama kalinya diisi pemateri dari mahasiswa. Benar-benar bonek bukan?! :). Acaranya dipublish habis-habisan agar laku, sampai kami minta tolong pada majalah trobos (www.trobos.com) agar mau menjadi sponsor dan mengiklankan acara kami. Hasilnya? Peserta yang datang tidak hanya dari mahasiswa IPB sendiri, tapi juga dari praktisi industri pakan dan peternakan. Keren kan?..:) Sekarang, pertanyaannya adalah bagaimana mencapai kesana? Bagaimana menjadikan profesi nutrisionis menjadi bergengsi? Bagi saya, jawabannya adalah marketing! Hanya dengan marketing lah seorang nutritionist akan terus melakukan riset dan update ilmu agar value nya sebagai nutritionist menjadi laku di pasaran nantinya, biar nggak ketinggalan jaman, hanya dengan marketing lah kita mengetahui bagaimana caranya agar kita (nutrisionis) dikenal dan laku. Dengan memahami marketing, seseorang akan menentukan positioningnya sebagai nutritionist. Pengen jadi nutritionist khusus hewan ruminansia/mamalia, atau pengen jadi nutritionist khusus unggas (darat maupun air), atau apalah positioning yang diinginkan. Dengan positioning, seseorang akan lebih focus. Mr Hermawan mengatakan konsep sederhana modern marketing adalah Positioning, Differentiation and Branding. Ketika semua menjadi nutritionist, agar eksis dan laku, apa diferensiasi anda?..apa yang menjadikan anda lebih istimewa dibandingkan yang lain?...dari positioning dan diferensiasi ini kemudian akan terjadi branding yang kuat, indikasinya adalah ketika orang melihat atau mendengar nama anda, yang langsung muncul dalam pikiran mereka adalah anda seorang nutritionist handal dibidang ternak sapi, atau mungkin ayam atau industri pakan. Wuih, bicara saya kok kayak pakar marketing ya, hehehe….(astaghfirullah, narsis mode on). So the conclusion is marketing is an strategic tool to rise nutritionist as a great profession, as a world class profession. Bagaimana, anda punya pendapat lain?

Nutritionist as a value, marketing as a tool (1)

markplus-hermawan-kartajaya2

Kira-kira 10-12 tahun yang lalu, yang jelas saya masih SD (Sekolah Dasar), saya nonton sebuah TV show di sebuah stasiun televisi, klo ga salah ANTV, saya juga sudah lupa apa nama acaranya, yang jelas di acara tersebut saya pertama kali melihat sang maestro marketing Asia, Mr. Hermawan Kartajaya memandu acara diskusi yang seingat saya membahas masalah multi level marketing (MLM). Namanya juga anak SD, saya jauh dan jelas pasti nggak ngerti apa yang dibicarakan mr Hermawan waktu itu. Tapi juga ga ada jaminan saya mengerti 100% konsep yang dia paparkan saat ini, hehe…Saya kemudian menemui kembali sebuah acara yg membahas konsep-konsep marketing oleh Hermawan Kartajaya di radio Smart FM ketika saya masih mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB). Saya begitu menyimak setiap paparan dan nasehat-nasehat marketingnya. Salah satu kata yang masih terngiang di telinga saya sampai saat ini adalah “Be credible on your promise”..:). Saya suka kata-kata tersebut, karena punya content, yang menurut saya sama dengan content nasihat hadist Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan untuk memenuhi janji, karena janji adalah hutang. Arek Suroboyo yang satu ini memang lihai dan cerdas dalam mensintesa dan memaparkan konsep-konsep marketing modern. Di tangannya, istilah marketing jadi sangat attractive. Saya yang kuliah bidang nutrisi pakan ternak, ikut-ikutan jadi marketer-maniak. Pokoknya maksa banget belajarnya, tapi feeling nya happy J. Apa yang saya tangkap (sebagian kecil aja, hehe) dari gambar besar konsep marketing mr hermawan di buku The MarkPlus Festival edisi 2008 adalah marketing as a tool, or marketing as an instrument, marketing adalah sebuah alat. Alat apakah itu? Yang jelas adalah alat untuk memasarkan, entah itu komoditas barang (susu, telur, daging etc) atau komoditas jasa (consulting service, teaching, lecturing etc). (bersambung)

SWASEMBADA DAGING NASIONAL 2010, SULIT JIKA TIDAK SERIUS

pedet-limmousine kecil1

Swasembada daging di Indonesia adalah salah satu problema yang belum terselesaikan dengan baik hingga saat ini. Terbukti dari rencana pemerintah yang akan masih mengimpor karkas dan sapi hidup dari Australia tahun ini. Presiden SBY pada tahun pertama pemerintahannya berusaha menyelesaikan masalah daging dengan mencanangkan program Swasembada Daging Nasional 2010. Namun program tersebut ternyata belum diikuti dengan keseriusan seluruh stakeholders sehingga belum berjalan dengan optimal. Data terbaru menyebutkan populasi sapi di Indonesia pada tahun 2007 relatif tetap dibandingkan pada tahun 2006 yaitu pada kisaran 10,5 juta ekor.

Padahal kebutuhan akan daging sapi mengalami peningkatan, salah satu penyebabnya adalah adanya outbreak flu burung yang belum ditangani secara tuntas menyebabkan konsumen cenderung beralih dari daging unggas ke daging sapi. Ditjen Peternakan membuat target populasi sapi yang ideal pada tahun 2007 adalah 14.645.200 ekor dengan asumsi pertumbuhan penduduk 1,49%. Karena target tidak tercapai pemerintah pun bersiap-siap untuk meningkatkan jumlah impor sapi potong sebagai langkah preventif untuk menjaga populasi sapi lokal tetap sustain dan tetap menjaga kestabilan pemenuhan kebutuhan daging domestik. Apabila sapi lokal terus dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging domestik, dikhawatirkan menyebabkan degenerasi populasi sapi lokal dalam jumlah besar.

Kegagalan pemerintah dan stakeholders dalam meningkatkan populasi sapi potong dan menjaga kestabilan produksinya sesuai target, menyebabkan terjadi saling tarik ulur antara pihak yang menginginkan konservasi sapi lokal sebagai plasma nutfah, pihak yang berkepentingan dalam usaha penyediaan karkas sapi potong dan pihak anti impor. Hal ini juga mengindikasikan cetak biru pembangunan peternakan di Indonesia masih kabur, sehingga berakibat pada kegagalan yang dialami setiap waktu.

Cetak Biru Pembangunan Peternakan

Cetak biru pembangunan peternakan seharusnya meliputi pembangunan segala aspek yang terkait sehingga terbentuk suatu peternakan yang sustain. Tapi juga jangan hanya sekedar sebatas cetak biru saja, harus diaplikasikan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. Peternakan yang sustain dari sudut pandang peternak harus memenuhi tiga syarat penting yaitu biologi, ekologi dan sosio-ekonomi. Mengapa? Karena dengan terpenuhinya ketiga syarat tersebut maka peternakan yang terbentuk adalah peternakan yang memiliki kemandirian dalam menghasilkan populasi ternak yang berkualitas, relatif ramah lingkungan sekitar peternakan, diterima oleh masyarakat sekitar peternakan dan memiliki nilai profit tidak hanya bagi pemilik tapi juga bagi masyarakat sekitar dan perekonomian nasional.

Sedangkan bagi pemerintah sebagai regulator, dinamisator dan katalisator harus betul-betul memaksimalkan peranan yang dimiliki sehingga langkah peternak tidak sia-sia. Membangun peternakan yang sustain dilihat dari sudut pandang peranan pemerintah adalah penyediaan SDM yang jelas berkualitas, menyediakan kredit peternakan dengan bunga khusus, membangun infrastruktur seperti pelabuhan dan pasar ternak yang memadai, alat transportasi khusus ternak yang memadai, kebijakan IB murah atau gratis bagi ternak rakyat, kebijakan standar harga sapi/pedet hidup dan karkas di tiap daerah yang dapat dijadikan pedoman bagi semua pihak dan berbagai kebijakan lain yang benar-benar hasil analisa kondisi riil di lapang.

Pemerintah kemudian juga dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan pusat penelitian untuk mencari solusi teknologi sederhana dan tepat guna sehingga mampu memacu produktivitas peternakan dengan cara yang paling sederhana sekalipun. Kemudian teknologi tersebut dapat diujicobakan dan diaplikasikan ada UPT peternakan sehingga dapat terbentuk UPT peternakan yang layak dan mudah dicontoh oleh peternak dari skala kecil hingga skala besar.

Mengapa harus swasembada?

Pertanyaan itu dapat saja timbul di benak siapapun, karena mungkin belum paham betapa pentingnya untuk swasembada salah bahan pangan. Swasembada bahan pangan sumber protein hewani adalah salah satu kunci sukses untuk mencerdaskan bangsa. Swasembada bahan pangan adalah kunci sukses kebebasan atas hegemoni dan intervensi negara adikuasa. Sejarah telah membuktikan bahwa kehancuran suatu negara selalu akan dipicu dari dua hal yaitu krisis energi dan krisis pangan. Mengapa? Karena dengan kedua hal itu rakyat jelata dapat bertahan hidup.

Ketika akses untuk pangan dan energi mengalami kebuntuan, maka gelombang sikap protes rakyat yang menderita akan menghempaskan pondasi kekuatan penguasa. Negara akan memasuki masa-masa yang labil dalam segala hal. Iklim politik akan memanas akibat tekanan yang bertubi-tubi. Pada akhirnya perekonomian negara mengalami kebangkrutan akibat iklim usaha yang tidak kondusif lagi. Oleh karena itu swasembada daging adalah mutlak untuk diraih sebagai satu bagian kecil dari langkah besar menuju kemakmuran dan kehormatan bangsa Indonesia.

Kita harus sadar!

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa pokok permasalahan dari mandegnya Program Swasembada Daging Nasional 2010 adalah kurangnya keseriusan dan komitmen dari pemerintah dan stakeholders. Oleh karena itu apabila memang menginginkan program yang dicanangkan ini benar-benar tercapai maka mari kita bersikap lebih serius dan selalu komitmen agar progam ini berhasil dan sustain. Keseriusan dan komitmen akan timbul apabila kita semua sadar bahwa ini adalah urgen dan tidak bisa ditawar lagi!.

Nasib peternak di Indonesia tidak jauh dari nasib petani dan nelayan, selalu ditipu, ditindas dan dibuat susah. Oleh karena itu komitmen untuk mengangkat nasib peternak melalui berbagai kebijakan yang akan memudahkan peternak mutlak diperlukan jika kita memang orang yang benar. Kebijakan yang dibuat tidak berdasarkan kondisi riil lapang yang up to date, hanya akan jadi pepesan kosong belaka.

(Malang, 21 Mei 2007)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...