VS |
Nampaknya ide cemerlang Prof. Ali Agus dan tim dari Fakultas Peternakan UGM patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, di tengah kondisi korban bencana Merapi yang sudah luar biasa bingung bagaimana mempertahankan harta benda mereka yang berupa ternak sapi di pengungsian, Prof. Ali Agus dan tim memberikan solusi praktis dan efektif berupa “feed burger” atau "burger pakan" untuk sapi, sehingga sapi-sapi para korban bencana Merapi bisa bertahan hidup selama kondisi krisis ini. Alhamdulillah…setidaknya ini bisa membantu meringankan beban mereka. Kalau saya melihatnya, ide ini adalah hasil perkawinan silang ide pembuatan complete feed, pengawetan pakan dan ide “sustainable farming on special condition”. Karena maksud utama dari ide ini adalah bagaimana caranya ternak para korban bencana bisa tetap hidup dan berlanjut (sustain).
Agar ternak bisa tetap hidup, maka pakan mutlak disediakan, karena dalam kondisi bencana, rumput atau bahan pakan lain sangat sulit didapat, disebabkan kompleksnya permasalahan yang ada, maka muncullah ide bagaimana merekayasa pakan yang ada, dalam jumlah yang cukup, kandungan nutrisi cukup dan tersedia awet selama masa pengungsian. Jadilah pakan rekayasa bernama “burger pakan” untuk sapi. Selain konsep burger pakan, adalagi konsep dasar complete feed yang bisa digunakan untuk kondisi darurat atau khusus, saya pernah mempraktikkannya ketika dulu kuliah di IPB. Namanya "feed wafer" atau wafer pakan. Tapi bukan wafer tango lo ya, hehe…yup, wafer pakan memiliki konsep yang sangat mirip dengan feed burger-nya prof Ali. Persamaannya adalah keduanya complete feed dan keduanya awet untuk jangka waktu lebih lama. Perbedaannya, wafer pakan membutuhkan alat/mesin khusus untuk membuatnya dan hasilnya cenderung kering, tipe pengawetan kering. Kalau feed burger-nya Prof Ali, berdasarkan artikel berita yang saya baca di Yahoo News, cenderung pengawetan basah yang memanfaatkan bakteri fermentor.
Bahan untuk membuat wafer pakan juga hamper sama, tapi syaratnya teksturnya harus lebih halus agar ketika di mix dengan bahan lain, hasil adonannya bisa homogen. Bahan yang bisa digunakan antara lain jerami kering yang sudah digiling sekitar 60 %, dedak halus/ pollar sekitar 35%, tetes tebu sekitar 3-5% serta ditambah sekitar 1 kg mineral premix. Bahan yang ada kemudian dicampur merata, kemudian dimasukkan mesin cetak wafer. Mesin cetak wafer ini bisa anda buat sendiri, kalau ga bisa, bisa pesan ke bengkel-bengkel pembuat mesin pertanian. Prinsip mesinnya adalah harus ada tempat cetaknya dan harus ada mesin press nya, dan mesin press nya harus menghasilkan panas tinggi (mungkin sekitar 50-60 derajat Celcius).
Nah bagaimana, anda pengen coba juga?..atau punya ide lain?..^^
Agar ternak bisa tetap hidup, maka pakan mutlak disediakan, karena dalam kondisi bencana, rumput atau bahan pakan lain sangat sulit didapat, disebabkan kompleksnya permasalahan yang ada, maka muncullah ide bagaimana merekayasa pakan yang ada, dalam jumlah yang cukup, kandungan nutrisi cukup dan tersedia awet selama masa pengungsian. Jadilah pakan rekayasa bernama “burger pakan” untuk sapi. Selain konsep burger pakan, adalagi konsep dasar complete feed yang bisa digunakan untuk kondisi darurat atau khusus, saya pernah mempraktikkannya ketika dulu kuliah di IPB. Namanya "feed wafer" atau wafer pakan. Tapi bukan wafer tango lo ya, hehe…yup, wafer pakan memiliki konsep yang sangat mirip dengan feed burger-nya prof Ali. Persamaannya adalah keduanya complete feed dan keduanya awet untuk jangka waktu lebih lama. Perbedaannya, wafer pakan membutuhkan alat/mesin khusus untuk membuatnya dan hasilnya cenderung kering, tipe pengawetan kering. Kalau feed burger-nya Prof Ali, berdasarkan artikel berita yang saya baca di Yahoo News, cenderung pengawetan basah yang memanfaatkan bakteri fermentor.
Bahan untuk membuat wafer pakan juga hamper sama, tapi syaratnya teksturnya harus lebih halus agar ketika di mix dengan bahan lain, hasil adonannya bisa homogen. Bahan yang bisa digunakan antara lain jerami kering yang sudah digiling sekitar 60 %, dedak halus/ pollar sekitar 35%, tetes tebu sekitar 3-5% serta ditambah sekitar 1 kg mineral premix. Bahan yang ada kemudian dicampur merata, kemudian dimasukkan mesin cetak wafer. Mesin cetak wafer ini bisa anda buat sendiri, kalau ga bisa, bisa pesan ke bengkel-bengkel pembuat mesin pertanian. Prinsip mesinnya adalah harus ada tempat cetaknya dan harus ada mesin press nya, dan mesin press nya harus menghasilkan panas tinggi (mungkin sekitar 50-60 derajat Celcius).
Nah bagaimana, anda pengen coba juga?..atau punya ide lain?..^^
Gambar burger diambil dari topnews
Gambar wafer diambil dari pesatnews
iya boz ni dilink kembali, kayaknya ganti blog ya? soale kemarin tak cari-cari kq hilang gitu boz, makanya kuhapus kemarin, oke nih di link kembali, siippp lah, suwun boz.
ReplyDeletebtw, burger sapi n waffernya bisa dimakan manusia juga kayaknya ya, xixixixixi
sssiiiippp...suwun boz...burger sapi dan waffer memang lezat dan halal.... hehe :)
ReplyDeleteHmm Really testy. Your blogs its so amazing. & i really like burger's. Thanks for the share.
ReplyDeletethanks for all the comments...:)
ReplyDeleteternyata sapi juga bisa bisa maka fastfood ?? hahaha
ReplyDeletenice posting gan...
keep posting.. go blogger jombang
tren trkini gan...fastfood for ternak..hehehe, trims atas kunjungannya...jangan2 bosen2 mampir ya.. :D
ReplyDeleteterima kasih banyak Gan atas informasinya, semoga ini bermanfaat.
ReplyDeletehttp://tokojati.com/
Great blog and post, keep it up i will be subscribing to your feed!
ReplyDelete@agus supriyadi : sama2 gan...sukses nih untuk usaha mebelnya :)
ReplyDeleteterima kasih banyak Gan atas informasinya, semoga ini bermanfaat.
ReplyDeletemebel jepara berkualitas
pengen punya kerajinan tangan yang unik dan antik dengan harga terjangkau sertadibuat oleh pengrajin kota Jepara Jawa Tengah????? temukan kerajinan-kerajinan tersebut hanya di mebel jepara berkualitas
http://jendelainformasi.info/
bagus gan >>>>
ReplyDeleteinformasi yang bermanfaat...
http://www.kursijati.com/
ok trims gan atas kunjungannya :)
ReplyDeletei ilke it......
ReplyDeletekedetailan artikelnya sangat mantab gan.. maju terus
ReplyDelete