Coba anda cek ke situs Wikipedia, disana dijelaskan karbohidrat terbagi atas monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida, anda bisa cek sendiri bagaimana selengkapnya. Nah, untuk tema metabolisme ini, saya akan lebih menyederhanakan lagi klasifikasi karbohidrat, menjadi dua, yaitu 1) isi sel seperti zat pati dan gula, dan 2) dinding sel seperti selulosa hemiselulosa, lignin dan pektin. Kedua komponen karbohidrat ini memiliki daya cerna yang berbeda, dan output metabolik yang berbeda di dalam rumen. Zat pati memiliki nilai kecernaan yang lebih tinggi dibandingkan selulosa, ini kaitannya dengan tipe ikatan molekulnya, ikatan molekul pada pati lebih rapuh dibandingkan dengan selulosa atau hemiselulosa, sehingga lebih kecernaannya lebih tinggi. Demikian sebaliknya.
Ketika ternak makan, dan karbohidrat masuk ke dalam rumen, maka karbohirat akan “di-konversikan” oleh mikroba rumen melalui proses biokimiawi menjadi asam lemak terbang atau VFA (Volatile Fatty Acids). VFA inilah yang didalam siklus Krebs atau metabolisme, akan dirubah menjadi energi dalam bentuk ATP.
VFA juga terdiri dari beberapa jenis, antara lain asetat, propionat, butirat dan laktat. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, asal komponen karbohidrat yang berbeda, efek terhadap pH rumen dan potensi nilai energi yang berbeda. Untuk asetat dan butirat, dihasilkan dari metabolisme serat kasar seperti selulosa dan hemiselulosa, kalau lignin, sementara saya belum mengetahui lignin bisa di-konversi bakteri rumen menjadi VFA. Sedangkan propionat dan laktat dihasilkan dari metabolisme zat pati atau gula sukrosa. Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan tabel di bawah ini.
Kelompok
|
Substrat
|
VFA yang dihasilkan
|
pH
|
Isi sel | selulosa, hemiselulosa | asetat butirat | 6,2-6,8 |
Dinding sel | zat pati, gula | propionat laktat | 5,5-6,0 |
Gambar ilustrasi : dokumen pribadi
0 comments:
Post a Comment