Metabolisme Karbohidrat dalam Rumen

SP_A0114 Untuk mendapatkan performa sapi yang bagus, body gemuk dan sehat, produksi susu banyak, kualitas susu dan daging premium, imunitas baik alias sapi tahan penyakit, dan keuntungan usaha ternak meningkat, maka kita harus memperhatikan dan mempelajari proses metabolik dalam rumen, salah satunya adalah metabolisme karbohidrat. Kenapa demikian?..Karena dari rumen-lah semua berawal, dari rumen-lah semua substrat diproses untuk dijadikan daging dan susu, dan dari karbohidrat-lah, substrat sumber energi utama bagi sapi, dan juga sumber energi bagi mikroba dalam rumen.
Coba anda cek ke situs Wikipedia, disana dijelaskan karbohidrat terbagi atas monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida, anda bisa cek sendiri bagaimana selengkapnya. Nah, untuk tema metabolisme ini, saya akan lebih menyederhanakan lagi klasifikasi karbohidrat, menjadi dua, yaitu 1) isi sel seperti zat pati dan gula, dan 2) dinding sel seperti selulosa hemiselulosa, lignin dan pektin. Kedua komponen karbohidrat ini memiliki daya cerna yang berbeda, dan output metabolik yang berbeda di dalam rumen. Zat pati memiliki nilai kecernaan yang lebih tinggi dibandingkan selulosa, ini kaitannya dengan tipe ikatan molekulnya, ikatan molekul pada pati lebih rapuh dibandingkan dengan selulosa atau hemiselulosa, sehingga lebih kecernaannya lebih tinggi. Demikian sebaliknya.
Ketika ternak makan, dan karbohidrat masuk ke dalam rumen, maka karbohirat akan “di-konversikan” oleh mikroba rumen melalui proses biokimiawi menjadi asam lemak terbang atau VFA (Volatile Fatty Acids). VFA inilah yang didalam siklus Krebs atau metabolisme, akan dirubah menjadi energi dalam bentuk ATP.
VFA juga terdiri dari beberapa jenis, antara lain asetat, propionat, butirat dan laktat. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, asal komponen karbohidrat yang berbeda, efek terhadap pH rumen dan potensi nilai energi yang berbeda. Untuk asetat dan butirat, dihasilkan dari metabolisme serat kasar seperti selulosa dan hemiselulosa, kalau lignin, sementara saya belum mengetahui lignin bisa di-konversi bakteri rumen menjadi VFA. Sedangkan propionat dan laktat dihasilkan dari metabolisme zat pati atau gula sukrosa. Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan tabel di bawah ini.
Kelompok
Substrat
VFA yang dihasilkan
pH
Isi sel selulosa, hemiselulosa asetat
butirat
6,2-6,8
Dinding sel zat pati,
gula
propionat
laktat
5,5-6,0
Lebih lengkap lagi mengenai metabolisme karbohidrat akan saya jelaskan lagi di artikel selanjutnya, saya akan coba menjabarkan lebih lengkap tentang VFA, utilisasinya di dalam tubuh ternak dan dampaknya terhadap performa ternak. Gitu ya :)

Gambar ilustrasi : dokumen pribadi

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...