Rasanya masih teringat di pikiran kita bagaimana isu karikatur Nabi Muhammad SAW sekitar satu tahun yang lalu di sebuah majalah di Denamark, yang dampaknya super luar biasa. Isu itu kembali merebak di Indonesia, dan kali ini pelecehan itu bukan dalam rupa karikatur tapi lebih seperti cerita bergambar atau komik. Substansinya bahkan lebih kurang ajar, sosok Rasul yang begitu diagungkan oleh umat Islam di seluruh dunia ini diceritakan sebagai seseorang dengan perilaku tidak senonoh. Saya sendiri sangat geram dengan komik tersebut, rasanya jadi pengen ketemu pelakunya kayak apa rupa pembuatnya ini.
Tapi yang menarik dari kasus ini adalah timing kemunculannya yang bisa dikatakan bukan sebuah kebetulan, bisa dikatakan sedikit mencurigakan. Kita tahu bahwa saat ini masih terjadi krisis finansial global yang dipicu oleh krisis kredit macet di AS. Dampaknya seperti efek bola salju yang terus menggelinding hingga dirasakan oleh negara kita sekarang. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah, hingga tulisan ini dibuat posisi rupiah terhadap dollar AS bertengger di posisi Rp. 12.300,00 per dollar AS (Jawa Pos, 22/11/2008). Pemerintahan saat ini pun kembali dirundung kepanikan yang luar biasa.
Lantas apa hubungannya isu komik nabi Muhammad SAW dengan strategi politik 2009? Saya pribadi berpendapat bahwa kemunculan komik Nabi Muhammad SAW tersebut adalah salah satu langkah pengalih perhatian oleh pihak tertentu terhadap umat Islam di Indonesia agar berpaling dari isu krisis finansial global dan melemahnya kurs rupiah terhadap dollar AS. Kita ketahui bahwa dari populasi penduduk sekitar 222 juta penduduk setidaknya 95 % masyarakat Indonesia beragama Islam, dan ini merupakan potensi suara yang sangat besar bagi pihak atau partai tertentu yang mengharapkan kemenangan pada pesta demokrasi 2009 nanti.
Pengalihan perhatian ini apabila berhasil dalam jangka waktu tertentu tentunya akan membantu proses recovery image dan popularitas pemerintahan sekarang yang cenderung menurun berdasarkan survey beberapa lembaga survey di Indonesia. Dengan demikian peluang untuk meraih kembali kemenangan politik incumbent di tahun 2009 kembali terbuka. Kalau tidak ada langkah untuk menyelamatkan muka saat ini, maka popularitas pemerintah akan drop dan pada pemilu 2009 nanti, incumbent akan dengan mudah dikalahkan oleh lawan politiknya.
Jadi, terkait kemunculan komik Nabi Muhammad SAW tersebut lebih baik diacuhkan saja, toh itu karya murahan yang dibuat oleh orang-orang yang mungkin murahan juga, baik dimata manusia maupun di hadapan Allah SWT. Jangan sampai emosi kita terpancing, karena si pembuat akan semakin senang. Kita doakan agar si pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman setimpal. Umat Islam di Indonesia adalah umat yang sudah dewasa, mari kita pusatkan energi kita untuk menyelesaikan permasalahan umat yang lebih krusial.
Tapi yang menarik dari kasus ini adalah timing kemunculannya yang bisa dikatakan bukan sebuah kebetulan, bisa dikatakan sedikit mencurigakan. Kita tahu bahwa saat ini masih terjadi krisis finansial global yang dipicu oleh krisis kredit macet di AS. Dampaknya seperti efek bola salju yang terus menggelinding hingga dirasakan oleh negara kita sekarang. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus melemah, hingga tulisan ini dibuat posisi rupiah terhadap dollar AS bertengger di posisi Rp. 12.300,00 per dollar AS (Jawa Pos, 22/11/2008). Pemerintahan saat ini pun kembali dirundung kepanikan yang luar biasa.
Lantas apa hubungannya isu komik nabi Muhammad SAW dengan strategi politik 2009? Saya pribadi berpendapat bahwa kemunculan komik Nabi Muhammad SAW tersebut adalah salah satu langkah pengalih perhatian oleh pihak tertentu terhadap umat Islam di Indonesia agar berpaling dari isu krisis finansial global dan melemahnya kurs rupiah terhadap dollar AS. Kita ketahui bahwa dari populasi penduduk sekitar 222 juta penduduk setidaknya 95 % masyarakat Indonesia beragama Islam, dan ini merupakan potensi suara yang sangat besar bagi pihak atau partai tertentu yang mengharapkan kemenangan pada pesta demokrasi 2009 nanti.
Pengalihan perhatian ini apabila berhasil dalam jangka waktu tertentu tentunya akan membantu proses recovery image dan popularitas pemerintahan sekarang yang cenderung menurun berdasarkan survey beberapa lembaga survey di Indonesia. Dengan demikian peluang untuk meraih kembali kemenangan politik incumbent di tahun 2009 kembali terbuka. Kalau tidak ada langkah untuk menyelamatkan muka saat ini, maka popularitas pemerintah akan drop dan pada pemilu 2009 nanti, incumbent akan dengan mudah dikalahkan oleh lawan politiknya.
Jadi, terkait kemunculan komik Nabi Muhammad SAW tersebut lebih baik diacuhkan saja, toh itu karya murahan yang dibuat oleh orang-orang yang mungkin murahan juga, baik dimata manusia maupun di hadapan Allah SWT. Jangan sampai emosi kita terpancing, karena si pembuat akan semakin senang. Kita doakan agar si pelaku segera ditangkap dan diberi hukuman setimpal. Umat Islam di Indonesia adalah umat yang sudah dewasa, mari kita pusatkan energi kita untuk menyelesaikan permasalahan umat yang lebih krusial.
0 comments:
Post a Comment